Senin, 13 Februari 2012

PETERPAN IS BACK !

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia 
Selasa malam itu gerimis deras mengguyur kawasan Mall Serpong. Tapi, di atas panggung berukur 5 x 10 meter, 4 anak muda itu tampil enerjik dengan masing-masing alat musiknya – seperti merespon penonton yang bertepuk mengiringi ritme musik yang mereka alunkan. Meski minus Ariel, toh penampilan Luki, Lukman, Reza dan David mampu mengobati kerinduan para Sahabat Peterpan – nama kelompok fans grup band Peterpan – yang absent manggung sejak merebak kasus Ariel pada Juni 2010.

Di pentas Musiklopedia TRANS7 inilah kali pertama Peterpan manggung kembali. Dan tentu saja jangan berharap Peterpan tampil lengkap bersama Ariel, yang masih menjalani hukuman selama 3 tahun 6 bulan di Penjara Kebonwaru Bandung. Namun apakah tampilnya personil Peterpan tersebut merupakan langkah persiapan menyambut kebebasan Ariel pada bulan Agustus atau September mendatang ? Kalau iya pun, sebenarnya bukan masalah. Toh, banyak partai juga yang sudah mengambil ancang-ancang meski Pemilihan Umum baru dilaksanakan pada 2014.
Menarik memperhatikan performance personil Peterpan minus Ariel yang lama menganggur dari dunia panggung. Meski agak nervous ketika masuk lokasi shoting, Luki cs tidak perlu lama untuk menguasai panggung. Bahkan energi mereka langsung meluap saat lagu “Topeng” dibawakan oleh The Virgin. Membuka dengan memberi pengantar, Luki menjadi pengganti Ariel sebagai penyapa penonton dan para Sahabat Peterpan. Sebanyak 13 tembang hits Peterpan dinyanyi bergantian oleh Bunga Citra Lestari, The Changchuters, Mahadewi, The Virgin, Naga “Lyla”, Melly “She” atau Piyu. Meski bukan Ariel, hampir 100 lebih penonton tetap terpancing untuk ikut berdendang.

Sebagai grup band yang berdiri di tahun 2000-an, Peterpan memang memiliki aura tersendiri. Kekuatan lirik serta aransemen yang nge-pop, mampu membuat segala lapisan masyarakat terpincut oleh Peterpan, terutama kalangan anak ABG dan remaja. Apalagi ada sosok Ariel sebagai vokalis juga menjadi magnet tersendiri. Dan ketika Peterpan hilang dari peredaran, bukan berarti hilang pula aura Peterpan. Walau otomatis lagu-lagu Peterpan juga menghilang dari acara musik di tivi dan radio, tapi begitu Parto – yang dimirip-miripkan dengan Ariel – didaulat untuk menyanyi lagu Peterpan, sontak penonton bersorak dan tanpa komando menyanyi bersama. Karena itu, Peterpan seperti petapa yang sedang dinanti-nantikan kemunculannya. Meski barangkali nama yang kelak diusung bukan lagi Peterpan, rasanya itu bukan maksud mereka untuk menutupi jejak hitam Ariel. Bukan untuk membuat positioning baru.

Kelak apapun nama baru grup band ini, akan tetap jadi barang lama yang tak perlu berpayah-payah melakukan promosi besar-besaran. Namun, yang mereka perlukan tampaknya adalah untuk menyusun strategi jika pada saatnya Ariel bebas penuh pada akhir Juli ini dan bisa kembali berkarya, bernyanyi dan tampil bersama teman-temannya (eks) Peterpan. Diam-diam, sangat mungkin Ariel telah membuat lirik-lirik lagu selama di penjara – seperti halnya ia menyusun kalimat per kalimat puisi, yang sempat beredar. Dan itu tidak bisa dilarang seperti halnya Pramudya Ananta Toer yang jiwanya tak tersandera kendati secara fisik Pram dipenjarakan. Bukankah dalam situasi ‘galau’ justru memberi ruang inspirasi yang luas ? Kerinduan akan udara bebas, pengalaman bathin berada di sel atau hasrat kasih sayang dari keluarga, sahabat juga penggemar bahan yang dapat menjadi lirik-lirik lagu. Atau, bisa sebaliknya, justru Ariel kehilangan kreatifitas menciptakan lagu ? Entahlah ! Yang jelas di tembok sebuah ruangan di Penjara Kebon Waru Bandung tertulis sepenggal kalimat : meski fisik terpenjara bukan berarti jiwa terkubur. Dan di ruangan itulah Ariel banyak berdiam, di depan sebuah computer dan berdiri sebuah stand mic di sebelahnya.

Di penjara, Ariel toh tetap berkomunikasi dengan rekan musisinya. Meski masing-masing personil (eks) Peterpan sempat memiliki aktifitas masing-masing – bahkan kru support Peterpan pindah kerja, lantaran tidak ada job. Namun beberapa bulan belakangan, kabarnya Ariel memberi ide ketika rekan-rekannya datang menjenguk. Dikisahkan, awalnya mereka sempat kagok setelah sekian lama tidak nge-band, namun setelah beberapa nge-jam bareng, akhirnya Uki, Lukman, Reza dan David – nama terakhir ini keyboardis baru grup ini – sudah kembali tune in. Sejak awal Februari lalu, (eks) Peterpan ini manggung di beberapa kafe di Jawa dan luar Jawa. Lumayan. Selain dapat penghasilan, juga pemanasan menyambut kebebasan sang vokalis.
Tampilnya Peterpan minus Ariel sendiri sebenarnya sebuah kejutan. Bukan hal yang mudah untuk mengajak mereka tampil tanpa Ariel dalam sebuah pertunjukan tivi. Hanya karena konsep Musiklopedia TRANSl7 yang disodorkan membuat (eks) Peterpan nongol depan tv untuk kali pertama. Manajemen Peterpan tidak ingin menimbulkan kesan meninggalkan Ariel. Ariel sendiri sejak awal Februari lalu menjalani asimilasi, dengan bekerja di sebuah perusahaan konsultan arsitektur milik kenalannya semasa kuliah di Fakultas Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung.

Yang juga menjadi tanda tanya adalah apakah Ariel akan mudah diterima kembali oleh masyarakat luas ? Seperti halnya Aa Gym, yang hingga kini barangkali masih tetap ada resistensi dari kalangan tertentu di masyarakat. Sebagai orang yang melihat sisi baik, saya rasa karya Ariel dan tauziah Aa Gym tidak related dengan “dosa” yang di-stempel-kan kepada mereka. Apalagi Aa Gym, sesungguhnya tidak ada dosa yang dilakukan beliau dengan berpoligami. Dalam hal Ariel, karya adalah karya dan karya Ariel pun lebih dulu sebelum akhirnya ia dihukum penjara lantaran perbuatannya. Bagaimana perjalan Ariel dan (eks) grup band Peterpan ini ke depan, kita tunggu saja.


S U M B E R

0 komentar:

Posting Komentar

caci - maki kalian sangat saya harapkan untuk kemajuan saya di hari mendatang dan silahkan tinggalkan cacian anda disini

 
;